Langsung ke konten utama

Memanjakan lidah dengan kuliner Medan, sedaaap!


Medan mulai berkembang sejak Belanda membuka perkebunan tembakau di Deli pada tahun 1863. Kini secara garis besar Medan dihuni oleh etnis Melayu, Batak, Jawa, berbaur dengan Tionghoa dan India.  Multikultular inilah yang membuat kuliner di Medan begitu beragam.      
Di kampung Madras misalnya, kawasan tinggal keturunan India, kita akan menemukan makanan kaya bumbu khas India. Sedangkan di Jl. Semarang dan Kompleks Perumahan Cemara Asri, ada begitu banyak Chines food tersedia.  
Kalau Anda sedang berkunjung ke Medan, kurang lengkap rasanya tanpa menikmati keanekaragaman kuliner yang tersedia di sini.


Soto Sinar Harapan
Mulailah dengan menikmati Soto Medan di RM. Sinar Pagi di Jl. Sei Deli. Jangan kaget, orang Medan biasa sarapan pagi dengan menu berat dan lengkap. Jika ingin menikmati Soto Medan yang lezat, di sinilah tempat yang tepat. Soto berkuah kental dengan sarat bumbu ini dipastikan bisa membuat Anda ketagihan. Tapi kalau tidak suka kuah santan yang kental, Anda bisa pesan sop ayam atau daging.  Sama nikmatnya. Rumah makan ini selalu ramai pengunjung, Anda harus sabar mengantri atau datanglah pagi-pagi sekali. Anda bisa juga menjadikan Soto Medan ini sebagai menu makan siang karna rumah makan ini buka dari pukul 07.00 - 15.00 WIB

Sop Iga Sipirok

Rumah Makan Sipirok berlokasi di Jl. Sunggal No. 14 Medan. Jam buka dari pukul 10.00 - 15.00 WIB.  Lokasinya tepat di pinggir jalan raya.  Rumah makan ini lumayan luas dan bersih.  Menu andalannya adalah sop iga sapi dengan kuah yang bening dan rasanya gurih.  Benar-benar menggugah selera. Makannya pasti nambah!  Ada juga gulai ikan asap dan sup sumsum kaki sapi.  Cara makan sup sumsum kaki sapi ini unik, yaitu sumsum dihisap menggunakan sedotan. Jangan datang terlalu siang kalau tidak ingin kehabisan menu-menu andalan di sini. Kasir di rumah makan ini juga unik.  Pemilik rumah makan bertindak sebagai kasir. Namun beliau tidak duduk di balik meja khusus seperti kasir rumah makan pada umumnya, melainkan berjalan berkeliling sambil membawa uang lembaran baru yang akan digunakan sebagai kembalian.

Mie Aceh
Ada dua kedai Mie Aceh yang populer di Medan. Pertama, Mie Aceh Titi Bobrok yang berlokasi di Jl. Setiabudi no. 17C dan kedua, Mie Aceh Baru di Jl. Setiabudi no. 48.  Kedua kedai ini buka pukul 11.00 - 21.00 WIB.
Anda harus coba mie dengan campuran kepiting, bisa mie goreng atau mie kuah, rasanya lezat dan kaya rempah, disajikan bersama acar bawang, emping melinjo dan irisan mentimun.  Bagi yang tidak suka kepiting, bisa mencoba mie aceh biasa, mie aceh udang, mie aceh daging, mie aceh telur atau mie aceh cumi.  Sama sedapnya.  Harganya pun tidak terlalu mahal, berkisar antara Rp. 8.000 - Rp. 40.000 per porsi.

Sate Padang Al-Fresco
Sate Padang yang satu ini jangan dilewatkan.  Anda bisa menikmatinya bersama taburan keripik singkong pedas.  Campuran citarasa gurih, pedas dan suara kriuk-kriuknya membuat  selera makan bertambah.  Kedai ini berlokasi di Jl. Perniagaan (Pajak Ikan).  Buka dari pukul 19.00 - 22.00 WIB

Durian Medan

Nah, ini dia nih yang paling tersohor di Medan.  Disekitar bulan Desember-Februari, harga durian relatif murah karena sedang musimnya, sekitar Rp. 15.000 - Rp. 20.000 per buah.  Tapi jangan khawatir, durian medan selalu tersedia sepanjang tahun, hanya harganya saja menjadi sedikit lebih mahal.  Kalau Anda tidak bisa memilih durian, jangan khawatir, pelayannya akan memilihkan durian sesuai keinginan.  Mau yang manis legit atau manis pahit. Kalau tidak sesuai keinginan Anda boleh mengembalikannya, tidak perlu bayar. Anda bisa menikmati durian Medan di kedai Durian Ucok Jl. Iskandar Muda no. 75 atau di kedai Durian Pelawi Jl. Sunggal (simpang Jalan Kutilang) Medan.


Pusat Jajan Merdeka Walk

Kurang lengkap rasanya kalau tidak mampir ke Merdeka Walk, tempat jajan berkonsep outdoor. Tempat ini sangat ramai di malam hari, merupakan salah satu tempat nongkrong anak muda Medan. Di Nelayan Tenda Anda bisa menikmati pancake durian, makanan yang sangat populer di Medan. Cake ini terbuat dari buah durian tanpa biji, dibalut dengan dadar yang tipis, so yummy!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

For Your Information

Libur akhir pekan kemarin saya mengajak keponakan untuk nge-trip ke Kuala Lumpur dan ini untuk pertama kalinya saya liburan bersama keponakan ke LN tanpa didampingi orang tua kandung mereka. Lalu, apa sajakah dokumen yang harus kita lengkapi jika membawa keponakan (atau mungkin cucu karna kemarin ada juga traveller yang bawa cucunya) ke LN tanpa didampingi orang tua mereka? Pertama, yang pasti paspor keponakan harus kudu wajib dibawa :D Kedua, surat pernyataan dari kedua orang tua bahwa mereka mengizinkan kita sebagai wali dari si anak dan akan bertanggungjawab penuh terhadap si anak.  Pihak imigrasi menyarankan surat ini dibuat beberapa rangkap sesuai jumlah negara yang akan kita kunjungi. Ketiga, tiket kembali ke Indonesia.  Ini untuk memastikan bahwa kita benar-benar liburan, berobat atau keperluan lain yang memang batas waktunya jelas, bukan mau bawa kabur si anak. Berikut contoh Surat Pernyataan untuk membawa keponakan ke LN tanpa didampingi orang tua mereka: ------

Kampung Arab Al Munawar Palembang

Palembang memiliki berbagai etnis didalam masyarakatnya. Ada etnis Tionghoa, etnis India, etnis Arab dan lain-lain. Setiap etnis memiliki komunitasnya masing-masing. Baik itu berupa tempat tinggal, organisasi, maupun hanya sekedar perkumpulan. Tempat tinggal atau pemukiman yang ada di suatu masyarakat etnis tertentu, sebagian besar adalah masyarakat dari etnis tersebut. Misalnya, sekumpulan masyarakat yang berasal dari Arab, bermukim di suatu tempat besar, dinamakan Kampung Arab.

Belajar Filosofi dan Adat Istiadat dari Rumah Limas

Taukah teman-teman bahwa rumah yang terdapat pada gambar di lembar uang sepuluh  ribuan emisi 2005 dan 2010 adalah Rumah Limas Palembang?  Rumah ini berada di Kompleks Museum Balaputra Dewa, Jalan Srijaya I no. 288 Km 5,5 Palembang. Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Dari namanya, pastinya rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat dan mempunyai filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut masyarakat sebagai bengkilas. Asli! Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas. Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Hal ini menjadi simbol atas lima jenjang kehidupan bermasyarakat, yaitu usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat. Detail setiap tingkatnya pun berbeda-beda. Ada satu hal yang menarik ketika saya berkunjung ke sini.  Di dalam rumah limas terdapat Timbangan Cinta. Timbangan ini berbentuk timbangan yang dibalut kain s