Langsung ke konten utama

Leang Leang, Maros.

Leang Leang terletak di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daerah Maros Pangkep. Pegunungan Karst yang sudah berumur ribuan tahun ini diakui sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di China. Meliputi area seluas 43.750 hektar, wilayah ini memiliki 286 goa dengan lebih dari 30 goa prasejarah.



Jenis bebatuan karst di Maros Pangkep ini juga dapat ditemukan hanya di Guangzhou, China dan di Teluk Halong, Vietnam. Tidak hanya itu, di sini ada goa prasejarah dan terdapat bukti tapak tangan manusia purba di sini.

Goa prasejarah yang terdapat di Leang Leang ini sangat menarik karena goa ini dulunya sebagai tempat tinggal dan penghuninya meninggalkan jejak dalam berbagai bentuk gambar di dinding goa.

Gambarnya pun cukup unik karena ada gambar-gambar yang mengambil bentuk babi hutan, ikan, manusia dan bentuk tidak jelas lainnya yang ditemukan di daerah sekitar Leang Leang.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

For Your Information

Libur akhir pekan kemarin saya mengajak keponakan untuk nge-trip ke Kuala Lumpur dan ini untuk pertama kalinya saya liburan bersama keponakan ke LN tanpa didampingi orang tua kandung mereka. Lalu, apa sajakah dokumen yang harus kita lengkapi jika membawa keponakan (atau mungkin cucu karna kemarin ada juga traveller yang bawa cucunya) ke LN tanpa didampingi orang tua mereka? Pertama, yang pasti paspor keponakan harus kudu wajib dibawa :D Kedua, surat pernyataan dari kedua orang tua bahwa mereka mengizinkan kita sebagai wali dari si anak dan akan bertanggungjawab penuh terhadap si anak.  Pihak imigrasi menyarankan surat ini dibuat beberapa rangkap sesuai jumlah negara yang akan kita kunjungi. Ketiga, tiket kembali ke Indonesia.  Ini untuk memastikan bahwa kita benar-benar liburan, berobat atau keperluan lain yang memang batas waktunya jelas, bukan mau bawa kabur si anak. Berikut contoh Surat Pernyataan untuk membawa keponakan ke LN tanpa didampingi orang tua mereka: ...

Kampung Arab Al Munawar Palembang

Palembang memiliki berbagai etnis didalam masyarakatnya. Ada etnis Tionghoa, etnis India, etnis Arab dan lain-lain. Setiap etnis memiliki komunitasnya masing-masing. Baik itu berupa tempat tinggal, organisasi, maupun hanya sekedar perkumpulan. Tempat tinggal atau pemukiman yang ada di suatu masyarakat etnis tertentu, sebagian besar adalah masyarakat dari etnis tersebut. Misalnya, sekumpulan masyarakat yang berasal dari Arab, bermukim di suatu tempat besar, dinamakan Kampung Arab.

Akhir Pekan di Pekanbaru

Kesan pertama ketika aku tiba di Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau, adalah betapa bersih dan tertatanya kota ini. Memasuki Jalan Jendral Sudirman, yang menjadi denyut nadi kota, mata kita dimanjakan oleh jalur hijau. Jalannya luas dan bersih.  Kendaraan, baik mobil dan motor, semuanya tertib. Bangunan-bangunan dengan arsitektur Melayu sangat menarik perhatianku. Salah satunya Raja Ali Haji (Bandar Serai) di Jalan Sudirman atau lebih dikenal dengan nama Arena Purna MTQ. Tempat ini dulunya ditujukan untuk kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional ke-17 pada tahun 1994.  Di tengahnya terdapat Anjungan Seni Indus Tintin yang menjadi salah satu landmark budaya Pekanbaru, juga Akademi Kesenian Melayu Riau.   Aku menyempatkan diri mengunjungi Museum Sang Nila Utama di Jalan Sudirman. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda seni dan budaya seperti pakaian adat, gaun pengantin, permainan rakyat seperti gasing, alat-alat musik dan benda-benda bersejarah lainny...